Kamis, 20 November 2008

MEMAHAMI PUSAKA

Keris adalah senjata khas masyarakat Jawa. Pada kepercayaan masyarakat Jawa keberadaan keris adalah sebagai salah satu pusaka yang memiliki peranan gaib dan peranan fisik. Peranan gaib dan peranan fisik sering dicampur adukkan sebagai manfaat dari keris, dan sebagai suatu bentuk perpaduan antara yang gaib dengan yang fisik.

a. Jenis Keris

Keris pada dasarnya dibagi dalam dua bentuk dasar yaitu bentuk lekuk-lekuk dan lurus meruncing. Batang keris yang berbentuk lekuk-lekuk disebut dengan keris luk, sedangkan keris yang lurus meruncing disebut dengan sebutan keris lajer.

Keris dengan bentuk luk adalah keris yang memiliki keindahan bentuk dan proses pembuatan yang lebih sulit.

Berbagai nama yang beredar dalam lingkup spiritualis, adalah memiliki nama yang berbeda-beda berdasarkan nama yang diberikan oleh orang terdahulu, atau oleh yang menginginkan nama yang baru. Misalkan ada sebuah keris memiliki nama yaitu keris Tulak Bala, maka nama tersebut adalah diambilkan dari fungsinya yaitu keris yang mampu menolak kekuatan jahat atau daya negatif.

b. Proses Pembuatan

Dalam proses pembuatan keris, maka sang empu melakukan ritual tertentu untuk menghimpun kekuatan gaib yang kelak akan dimasukkan ke dalam keris. Ritual ini adalah dilakukan dengan puasa, mencari wangsit atau ritual dilakukan dengan mencari bahan yang tepat untuk membuat keris.

Keris biasanya dibuat dari beberapa jenis logam antara lain adalah baja, karbon (dari tanduk kerbu), atau batu meteor. Baja adalah pembentuk utama yang dijadikan keris dari bentuk batang baja menjadi bentuk keris. Setelah baja terbentuk menjadi keris, maka dilakukan warangan dengan menggunakan racun alam berupa batu meteor. Jika keberadaan batu meteor tidak didapatkan maka digunakan ular atau katak (kodok kerok= Jawa). Karbon pada jaman dahulu kala berasal dari tanduk kerbau. Kerbau yang memiliki tanduk yang besar, jantan, dan gagah. Dari tanduk ini maka dibuatlah bubuk tanduk kerbau yang merupakan bubuk karbon.

Dalam ilmu pengerasan logam, karbon yang diberikan pada baja dengan menggunakan perlakuan panas maka akan menghasilkan baja yang lebih keras. Ilmu pengerasan logam yang telah terbentuk keris ini dilakukan dengan memanaskan keris hingga mendekati titik leleh, kemudian keris dimasukkan ke dalam bubuk karbon. Pendinginan dengan media pendingin bubuk karbon ini akan menjadikan keris dimasuki atau dilapisi oleh bubuk karbon pada setiap permukaan yang bersentuhan dengan bubuk.

Racun dimasukkan ke dalam keris dimaksudkan agar dalam menggunakan keris jika musuh terkena meski hanya berbentuk goresan, tetapi luka tersebut akan dapat mematikan. Racun yang berasal dari hewan adalah dapat disembuhkan dengan pengobatan yang sama jika terkena bisa hewan tersebut. Jenis hewan yang biasanya digunakan untuk memberikan racun pada keris adalah ular tanah, ular welang-weling, ular kobra, ular derik, katak kerok (katak kerok = Jawa = katak yang memiliki kulit tebal).

c. Mendeteksi Kekuatan Keris

Mendeteksi keberadaan kekuatan yang ada pada keris dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan mendeteksi kekuatan racun, dan mendeteksi kekuatan gaib yang ada dalam keris. Kekuatan yang berada pada keris adalah memiliki peranan penting dalam penilaian masyarakat Jawa. Kekuatan ini adalah ditunjukan pada besar manfaat untuk mengatasi hal-hal gaib.

Jika akan dilakukan pengujian besar daya racun, maka dapat dilakukan dengan menusukkan keris pada pohon pisang dan melihat reaksi yang akan terjadi sehari setelah ditusuk. Cara lainnya adalah dengan menjilat permukaan keris, cara ini haya dikuasai oleh paguyuban tertentu dan jika dilakukan oleh orang awam maka akan berakibat minimal rontok giginya, bahkan bisa berakibat kematian.

Cara untuk melihat berapa besar kekuatan yang ada dalam keris, maka dapat dilakukan dengan cara seperti dalam pendeteksian benda pusaka yang dijelaskan dalam buku Magis dan Kekuatan Gaib (oleh penulis dan penerbit yang sama). Cara yang biasa digunakan adalah :

a) Merasakan getaran yang berada pada keris, jika besar, maka kekuatan gaibnya bersar, jika kecil, maka kekuatan gaibnya kecil.

b) Melihat dengan menggunakan mata batin.

c) Mengadu kekuatan keris dengan kekuatan yang ada pada penguji.

d. Meredam Kekuatan Jahat Dalam Keris

Meredam kekuatan gaib dalam keris dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a) Nayuh, yaitu dengan mengadu kekuatan batin dengan kekuatan jahat yang berada pada keris (hal ini biasanya dilakukan pada keris yang memiliki aura panas, dan dilakukan oleh orang yang memiliki kelebihan dalam ilmu kebatinan).

b) Memberikan kayu, atau benda lainnya didekat keris untuk meredam kekuatan jahatnya.

c) Merendam pada air sirih atau kunyit.

d) Diikatkan emas pada keris.

e) Diikatkan benang lawe pada keris.

f) Merendam pada air cucian beras (leri).

Cara yang biasanya dilakukan oleh para spiritualis adalah seperti diatas, tetapi jika dilakukan tanpa adanya panduan dari orang yang linuwih, maka jangan sesekali melakukannya, bisa jadi racun yang melekat pada permukaan keris akan meracuni dan berakibat buruk.

e. Mengetahui Besar Daya Racun

Racun yang berada pada keris biasanya pada lapisan kurang lebih 0,1 mm di permukaan keris. Jika pada saat dilakukannya pengerasan adalah bersamaan dengan dimasukkannya racun, maka kemungkinan racun akan masuk pada setiap bagian keris, tetapi hal ini akan merusak keris secara perlahan. Cara untuk melihat daya atau kekuatan membunuh dari racun yang terdapat pada keris dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Cara I

Menusukkan keris pada batang pisang, atau tanaman lainnya, lihat reaksi yang terjadi pada tanaman tersebut, jika dalam waktu singkat tanaman menjad layu maka racun cukup kuat. Batas waktu yang ditentukan jika dilakukan pada batang pisang untuk racun yang hebat adalah semalam. Jika dalam waktu semalam pohon pisang tidak menunjukkan layu daunnya, maka racun tersebut kurang mematikan, dan sebaliknya.

Cara II

Jika seseorang telah memiliki ilmu alam dan ia mampu menguasai kekatan logam, maka dapat dilakukan dengan menjilat ujung keris, jika rasa ujung keris adalah seperti terdapat soda, maka racun yang terdapat pada keris adalah berbahaya, tingkat rasa getir yang seperti soda ini dijadikan acuan menentukan besarnya racun yang ada.

f. Merawat Keris

Perawatan keris dapat dilakukan dengan memberikan minyak wangi agar permukaan keris tidak mudah berkarat dan memiliki aroma wangi. Untuk menambahkan racun pada keris, maka dilakukan warangan pada keris. Untuk memperlihatkan permukaan pamor, maka diberikan minyak yang biasanya berwarna gelap dan hal ini dilakukan secara rutin atau berkala.

Rabu, 19 November 2008

SUMPAH PALAPA

Gajah Mada Mengucapkan sumpah setianya: "Lamun huwus kalah Nusantara, isun amukti palapa. Lamun huwus kalah Ring Gurun, Ring Seram, Ring Tanjungpura, Ring Haru, Ring Pahang, Dempo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, Samana isun amukti Palapa".